Invalid Date
Dilihat 403 kali
Abrasi menjadi ancaman kondisi pesisir Desa Topejawa Kecamatan Mangarabombang Takalar. Menyadari hal tersebut, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Gelombang 107 Unhas, Andri Moh Wahyu Laode membuat infografis tentang bahaya dan mitigasi bencana abrasi. Pemasangan infografis dilakukan di Desa Topejawa, Minggu (19/2).
Sebelumnya, Andri telah melakukan sosialisasi mengenai mitigasi dan perubahan garis pantai Topejawa akibat abrasi di Kantor Desa Topejawa, Senin (24/1). Dalam infografisnya, mahasiswa Program Studi Geofisika ini menjelaskan bahwa pada 2006 keliling garis pantai pesisir Desa Topejawa yakni 4.95 kilometer persegi. Sedangkan, pada 2020 keliling garis pantai tinggal 1.49 kilometer persegi.
“Mitigasi abrasi yang bisa dilakukan adalah pelestarian terumbu karang, pembuatan pemecah ombak, dan pelestarian terumbu karang,” ujar Andri.
Sehubungan dengan hal tersebut, Sekretaris Desa Topejawa, Nurjayanti SPd sangat mengapresiasi program kerja yang dilakukan KKN Unhas. “Informasi tentang perubahan garis pantai yang disampaikan sangat membantu pemerintah desa terutama dalam pertimbangan kebijakan mitigasi abrasi kedepannya,” imbuhnya.
Anisa Luthfia Basri/KKN Takalar Gel. 107 Unhas
Bagikan:
Desa Topejawa
Kecamatan Mangarabombang
Kabupaten Takalar
Provinsi Sulawesi Selatan
© 2025 Powered by PT Digital Desa Indonesia
Pengaduan
0
Kunjungan
Hari Ini